Gelar Untuk Anak Meghan Markle dan Pangeran Harry

Gelar Untuk Anak Meghan Markle dan Pangeran Harry.
Gelar Untuk Anak Meghan Markle dan Pangeran Harry.
Anak pertama Pangeran Harry dan Meghan Markle yang diperkirakan lahir pada 2019 mendatang bisa mendapatkan gelar pangeran atau putri. Namun, hal ini akan terjadi jika Ratu Elizabeth merubah peraturan atau undang-undang saat ini.

Dilansir Express, menurut hukum suksesi kerajaan, anak Meghan dan Pangeran Harry tidak akan menjadi pangeran atau putri, melainkan memiliki gelar bangsawan yang lebih rendah. Lembaga etika etik Debrett mengatakan, Meghan dan Pangeran Harry kemungkinan akan mengadopsi salah satu gelar kebangsawanan ayahnya.

Putra pertama mereka nantinya akan menjadi Earl of Dumbarton, salah satu gelar yang diberikan Ratu kepada Pangeran Harry di hari pernikahannya pada Mei lalu. Namun, jika keduanya memiliki seorang putri, dia akan menjadi Lady Mountbatten-Windsor dan setiap putra berikutnya akan diberi nama Lord Mounbatten-Windsor.

Ini sesuai dengan aturan suksesi kerajaan yang ditetapkan kakek buyut Harry, Raja George V. Pada 1917, Raja George V membatasi gelar keluarga kerajaan untuk generasi mendatang. Namun, Ratu Elizabeth membuat pengecualian untuk aturan anak-anak Pangeran William, tapi tidak jelas apakah dia akan menggunakan aturan yang sama untuk anak-anak Pangeran Harry dan Meghan menjadi pangeran atau putri.

Para penggemar Royal berspekulasi, apakah bayi kerajaan berjenis kelamin laki-laki atau perempuan dan bandar judi melakukan taruhan dengan nama Victoria pada 8/1, Albert, Arthur dan Philip pada 10/1 diikuti oleh Alice pada 12/1.

“Mengingat anak ini akan sejalan dengan tahta, mungkin asumsi yang aman bahwa pasangan akan memilih nama agung yang telah digunakan dalam keluarga kerajaan selama beberapa generasi,” papar Jessica Bridge selaku kepala PR di Ladbrokes kepada Express.co.uk.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Wabah Ebola Menyerang Kongo Bisa Merambah ke Rwanda dan Uganda

Image
Wabah Ebola Menyerang Kongo Bisa Merambah ke Rwanda dan Uganda. Wabah Ebola masih menyerang Kongo hingga menewaskan 24 orang di negara Afrika tersebut. Dilansir dari Al Jazeera pada Selasa, (16/11), setidaknya 33 orang telah terinfeksi virus Ebola mematikan dalam seminggu terakhir. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Demokratik Kongo kasus-kasus itu ditemukan antara 8 Oktober dan 14 Oktober. Semua kasus telah ditemukan di wilayah timur laut negara Afrika tengah. Dalam beberapa pekan terakhir, tingkat kasus Ebola baru telah meningkat lebih dari dua kali lipat setelah kekerasan pemberontak di Kongo Timur Laut menyebabkan upaya penangguhan ditangguhkan sebentar, kata pejabat kesehatan awal pekan ini. who, kongo, virus ebola, ebola, Sejauh ini, 211 kasus Ebola yang telah dikonfirmasi dan kemungkinan telah dilaporkan sejak awal Juli, ketika wabah penyakit terbaru dimulai (Samue Mambo/Reuters) Sebagian besar kasus baru bermula di Kota Beni, kota tempat beberapa
Read more

Perempuan Tidak Mementingkan Kulit Putih

Image
Perempuan Tidak Mementingkan Kulit Putih. Menjadi cantik adalah impian setiap perempuan. Dulu, perempuan cantik selalu diidentikkan dengan penampilan fisik yang menarik seperti tubuh langsing, tinggi semampai, rambut lurus hingga kulit putih. Namun, seiring perkembangan zaman, anggapan itu mulai mengalami pergeseran. Survei yang dilakukan oleh ZAP Clinic pada 2018 terhadap 17.889 perempuan di seluruh Indonesia menemukan para perempuan saat ini memiliki sejumlah definisi baru terhadap kata cantik. Indikator kecantikan bukan lagi semata-mata kulit putih, dandanan penuh gaya atau tubuh langsing. Sebanyak 67,5 persen responden percaya kecerdasan merupakan daya tarik terbesar dari seorang perempuan. Selain itu, 76,8 persen responden juga menuturkan kesehatan adalah hal yang paling berharga. Survei juga menunjukkan sebanyak  50,7 persen perempuan merasa percaya diri dengan kondisi fisik mereka. Rasa percaya diri tersebut meningkat seiring dengan bertambahnya usia dan ke
Read more